Ayam Onagodori tua berekor panjang nan
cantik
Majalahburungpas.com,
Ehhh.. yang punya ekor panjang bukan hanya burung murai batu saja lho pemirsa,
tetapi ayam ekor panjang yang redaksi rilis ini merupakan ayam hias yang banyak
penggemarnya pula. Ternak ayam hias Onagodori merupakan sebuah peluang baru
yang dapat di lirik sebagai salah satu hobi yang bisa mendatangkan uang.
Bagaimana
tidak menjanjikan, sebab saat ini peternak Onagodori di Indonsia baru ada 4
orang. berbicara masalah harga ayam yang satu ini wao harga anakan Onagodori
yang berumur 1-2 bulan saja bisa mencapai Rp 2 juta/pasangnya sehingga
keuntungan akan dapat di raih.
Menurut
salah satu peternak Onagodori, Dwi Susanto, prospek Onagodori sangat besar. Hal
ini telah ia buktikan dengan banyaknya pesanan yang datang dari berbagai
daerah, seperti Jawa Timur, Jakarta hingga Lampung.
“Sampai
sekarang saya belum bisa memenuhi permintaan pasar, karena pesanan cukup banyak
bahkan Saya sampai kewalahan melayani pesanan "kata Dwi kepada
majalahburungpas.com ini. Setiap ada anakan hanya dalam waktu singkat langsung
dibawa pembeli” ujar mahasiswa ISI jurusan karawitan ini.
Lebih
jauh Dwi menuturkan, Onagodori merupakan ayam hias yang berasal dari negeri
Sakura Jepang. Ekornya yang menjutai panjang bayak yang menggemarinya, bahkan
di negara asalnya ada yang mencapai 13 meter, nah ini yang menjadi daya pikat
para hobiis. Namun karena pengaruh cuaca tropis, ekor Onagodori yang diternakan
di Indonesia rata-rata hanya memiliki panjang 3 meter.
“Onagodori
sebenarnya unggas yang hidupnya di udara dingin. Onagodori, di Jepang, juga
merupakan salah satu satwa yang dilindungi karena satwa ini hampir punah”
jelasnya.
Diceritakannya,
Onagodori masuk ke Indonesia pada tahun 1986, di mana Onagodori ini merupakan
cindera mata dari PM Jepang kepada Ibu Tien Soeharto, sebanyak 2 pasang yang
kemudian dipelihara di TamanMini Indonesia Indah (TMII). Namun dalam prjalanan
waktu keturunan Onagodori sampailah ke tangan kolektor. “Saya mendapatkan
Onagodori remaja juga dari seorang kolektor di Jakarta seharga Rp7 juta”
sambungnya.
Ternakan juga Shokoku dan Bantam Phoenix
Selain
mengembangbiakan Onagodori, Dwi Susanto, saat ini juga beternak ayam hias
Jepang lainnya, yakni Shokoku dan Bantam Phoenix. Ia menguraikan, Shokoku yang
memiliki arti bernyanyi ini merupakan mutasi ayam dari Yokohama yang memiliki
ciri dengan kokoknya yang melengking. Sedangkan Bantam Phoenix adalah ayam yang
juga berekor panjang tetapi badannya lebih kecil.
batam
phoenix tua
Dwi
mengaku untuk saat ini baru memelihara Shokoku hanya 2 pasang serta Bantam
Phoenix 1 set (1 jantan, 2 betina). Namun meski masih sedikit kedua ayam dari
jenis ini sudah akan bertelur sehingga ia yakin koleksi ayam hiasnya akan
segera bertambah.
“Di
antara ketiga jenis ayam hias asal negeri matahari terbit ini menurut
pengamatan saya, Bantam Phoenix merupakan ayam hias yang terbaik. Dan harganya
pun juga bisa lebih mahal. Bayangkan harga anakan Bantam Phoenix bisa mencapai
Rp 4-5 juta/pasang” sambungnya kembali.
Meski
tergolong ayam hias yang langka, Dwi berharap, baik Onagodori, Shokoku maupun
Bantam Phoenix, dalam waktu dua tahun kedepan di prediksi dapat booming, hal
ini sudah ada tanda tandanya yaitu sudah mulai banyak yang membudidayakan,
dengan demikian bila cepat berkembang maka ayam hias ini dapat dilestarikan di
Indonesia.
No comments:
Post a Comment